Ada Apa di Papua ?

Papua kembali menjadi sorotan publik, sesaat setelah banyaknya netizen mengunggah All Eyes on Papua di media sosial mereka. Hal ini merupakan buntut dari konflik gugatan yang dialami masyarakat adat Suku Awyu di Boven Digul Papua Selatan, dan Suku Moi di Sorong, Papua Barat Daya. Konflik ini berawal dari ancaman alihfungsi hutan adat menjadi perkebunan sawit. Luasnya bukan main-main, 36 ribu hektar tanah akan dihabisi untuk nantinya dibangun perkebunan sawit oleh PT. Indo Asiana Lestari.

Menanti Keadilan di Mahkamah Agung

Senin, (27/5) para pejuang lingkungan hidup dari Suku Awyu dan Suku Moi Sigin menggelar aksi doa dan ritual di depan Gedung Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Aksi ini ditujukan agar MA membatalkan izin perkebunan sawit yang kini tengah digugat. Gugatan yang sebelumnya diajukan kepada Pemerintah Provinsi Papua berakhir kandas di pengadilan tingkat pertama dan kedua. MA menjadi harapan terakhir masyarakat Suku Awyu untuk bisa mempertahankan hutan adat yang sudah menjadi warisan leluhur mereka.

Perlu diketahui peristiwa deforestasi yang terjadi di papua ditengarai makin parah dan menghawatirkan. Catatan terakhir Sejak tahun 2001 hingga 2023, setidaknya provini Papua Barat kehilangan 331 kha hutan di tahun yang sama.

Bagi masyarakat Papua hal ini merupakan bentuk negasi atas penyingkiran hak hidup yang berkonsekuensi dengan ketimpangan, kekerasam, konflik hingga sigmatisasi. Selain itu deforestasi juga dapat dikategorikan sebagai culture genocide atau pemusnahan budaya. Hal ini dikarenakan hutan bagi orang Papua, selain sebagai identitas budaya dan ruang kehidupan, juga menyimpan berbagi nilai sejarah kehidupan dan sosial.

Dear Penguasa

Rasa-rasanya kok kalian nggak paham-paham ya, perihal pentingnya fungsi hutan. Gembar-gembor selama ini tentang dampak perubahan iklim agaknya hanya buah bibir dan bualan saja.

Papua, seharusnya dipahami dari pendekatan yang lebih khusus. Karena tentu latar belakang ekosistem budaya, ekologi serta politik yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Pengelolaan sumber daya alam yang menghormati hak-hak masyarakat adat dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dapat dijadikan bagian dari upaya memperbaiki hubungan masyarakat papua dengan kalian wahai para penguasa.

Penulis : Imam Gazi Al Farizi

more insights

REFORMASI DIHABISI

“Hadiah Kemerdekaan RI ke-78 dari Bapak Presiden” I. Pendahuluan Tepat tiga hari setelah kemerdekaan negara republik indonesia ke-79, Mahkamah Konstitusi

Read more >